Meskipun Pemerintah DKI Jakarta melarang tempat hiburan buka selama Ramadan, di sejumlah tempat di Tanah Abang, Jakarta Pusat, tempat hiburan tetap buka.
"Kami cuma tutup 10 hari pertama bulan puasa," kata Vinny, 18 tahun, pelayan sebuah warung minuman keras di kawasan Bongkaran Tanah Abang, atau sekitar 300 meter dari Stasiun Tanah Abang, Rabu lalu.
Di pinggir rel itu, sedikitnya ada 50 warung penjual minuman keras. Tiap warung dipenuhi perempuan sebagai pelayan dan teman minum bagi pengunjung yang seluruhnya laki-laki.
Menurut Vinny, pelayan yang menemani minum mendapat komisi dari banyaknya minuman yang dibeli tamunya. Tapi uang komisi itu kecil jika dibandingkan dengan menemani tamu kencan.
"Satu kali kencan Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu," katanya. Menurut dia, mereka biasa melakukan kencan di bilik tripleks berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berlantai tanah yang tersedia di balik deretan gerbong kereta yang tidak terpakai.
Di dalam bilik itu hanya terdapat dipan beralaskan kasur tipis dan seprai putih dan seember air. Biaya sewa bilik itu Rp 10 ribu per jam. "Saya tahu sekarang bulan puasa, tapi saya kan butuh uang," kata wanita asal Subang yang mengaku tidak pernah sekolah itu.
Menurut Vinny, selama bulan puasa, tempat hiburan di Bongkaran buka dengan mengurangi jam buka. Jika pada hari biasa buka mulai pukul 20.00 sampai 03.00, selama bulan puasa buka mulai pukul 22.00 sampai 01.00.
Sony, 43 tahun, salah seorang pelanggan yang sering datang ke Bongkaran, mengatakan sebelumnya lokalisasi itu merupakan warung semipermanen. "Tapi, setelah dibongkar Tramtib (petugas Ketenteraman dan Ketertiban) satu bulan lalu, kini hanya pakai tenda," ujarnya.
Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang Komisaris Budiyanto menyatakan tempat hiburan malam itu ilegal. "Kami operasi hampir setiap malam," katanya. Namun, setiap kali operasi digelar, pemilik warung beserta anak buahnya selalu dapat meloloskan diri.
Hal itu dibenarkan Vinny. "Terakhir kami digerebek dua hari lalu," ujarnya. Saat itu, kata dia, aparat sudah berada di atas jembatan layang. Mereka melakukan razia pedagang dan wanita malam yang biasa mangkal di sana. "Melihat itu, kami langsung bubar," kata Vinny.
Kawasan bongkaran diapit oleh dua tembok beton di sisi kanan dan kirinya. Pintu masuknya ada dua, yaitu melalui tangga kayu curam dari jembatan layang dan jalan tanah melalui bantaran Kali Banjir Kanal Barat.
Di seberang Bongkaran ada kawasan yang disebut Kayumati, tepatnya di sisi barat Jalan Jati Bunder, Kelurahan Kebon Kacang, seberang Pasar Tanah Abang. Di tempat itu juga ada puluhan warung remang-remang yang menyediakan puluhan pekerja seks komersial.
Menurut Sony, selama bulan puasa, dua tempat hiburan itu masih buka. Sehingga tak sulit bagi pria hidung belang yang ingin mencari pekerja seks komersial. "Saya sering datang ke sini," ujarnya
"Kami cuma tutup 10 hari pertama bulan puasa," kata Vinny, 18 tahun, pelayan sebuah warung minuman keras di kawasan Bongkaran Tanah Abang, atau sekitar 300 meter dari Stasiun Tanah Abang, Rabu lalu.
Di pinggir rel itu, sedikitnya ada 50 warung penjual minuman keras. Tiap warung dipenuhi perempuan sebagai pelayan dan teman minum bagi pengunjung yang seluruhnya laki-laki.
Menurut Vinny, pelayan yang menemani minum mendapat komisi dari banyaknya minuman yang dibeli tamunya. Tapi uang komisi itu kecil jika dibandingkan dengan menemani tamu kencan.
"Satu kali kencan Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu," katanya. Menurut dia, mereka biasa melakukan kencan di bilik tripleks berukuran 2,5 x 1,5 meter dan berlantai tanah yang tersedia di balik deretan gerbong kereta yang tidak terpakai.
Di dalam bilik itu hanya terdapat dipan beralaskan kasur tipis dan seprai putih dan seember air. Biaya sewa bilik itu Rp 10 ribu per jam. "Saya tahu sekarang bulan puasa, tapi saya kan butuh uang," kata wanita asal Subang yang mengaku tidak pernah sekolah itu.
Menurut Vinny, selama bulan puasa, tempat hiburan di Bongkaran buka dengan mengurangi jam buka. Jika pada hari biasa buka mulai pukul 20.00 sampai 03.00, selama bulan puasa buka mulai pukul 22.00 sampai 01.00.
Sony, 43 tahun, salah seorang pelanggan yang sering datang ke Bongkaran, mengatakan sebelumnya lokalisasi itu merupakan warung semipermanen. "Tapi, setelah dibongkar Tramtib (petugas Ketenteraman dan Ketertiban) satu bulan lalu, kini hanya pakai tenda," ujarnya.
Kepala Kepolisian Sektor Tanah Abang Komisaris Budiyanto menyatakan tempat hiburan malam itu ilegal. "Kami operasi hampir setiap malam," katanya. Namun, setiap kali operasi digelar, pemilik warung beserta anak buahnya selalu dapat meloloskan diri.
Hal itu dibenarkan Vinny. "Terakhir kami digerebek dua hari lalu," ujarnya. Saat itu, kata dia, aparat sudah berada di atas jembatan layang. Mereka melakukan razia pedagang dan wanita malam yang biasa mangkal di sana. "Melihat itu, kami langsung bubar," kata Vinny.
Kawasan bongkaran diapit oleh dua tembok beton di sisi kanan dan kirinya. Pintu masuknya ada dua, yaitu melalui tangga kayu curam dari jembatan layang dan jalan tanah melalui bantaran Kali Banjir Kanal Barat.
Di seberang Bongkaran ada kawasan yang disebut Kayumati, tepatnya di sisi barat Jalan Jati Bunder, Kelurahan Kebon Kacang, seberang Pasar Tanah Abang. Di tempat itu juga ada puluhan warung remang-remang yang menyediakan puluhan pekerja seks komersial.
Menurut Sony, selama bulan puasa, dua tempat hiburan itu masih buka. Sehingga tak sulit bagi pria hidung belang yang ingin mencari pekerja seks komersial. "Saya sering datang ke sini," ujarnya
Jual Obat Foredi anti Ejakulasi Dini Harga perbox (isi 3 saset) Rp.200.000,- perbox bisa pakai 6 kali dan Tissu Majakani untuk Organ Intim Wanita harga perbox (isi 9saset) Rp.120.000,- paket akan kami antar ke alamat anda tanpa ongkos antar. Ingin tahan lama dan membuat pasangan anda puas malam ini. Silahkan hubungi kami di no hape: 082188904248 (Bapak Suhardi) dan paket kami antar ke alamat anda atau ditempat khusus yang telah disepakati bersama ! Kami juga melayani Orderan dari luar kota (seluruh wilayah Indonesia) silahkan lihat caranya disini: Cara Order Online...